TRAINING SERVICE EXCELLENCE TEGAL

In House Training

FUNDAMENTAL SERVICE EXCELLENCE

Membangun budaya pelayanan  & komunikasi dengan Hati

Kenapa Service Excellent ?

  1. Tim/ karyawan yang bahagia  mampu mengatasi masalah layanan, merespon dengan cepat dan melakukanya dengan efesiens
  2. Costumer yang di layani dengan baik akan menjadi marketing perusahaan

Menurut Nielsen ‘s Laters Global Trust in Adverstising Report 92 % konsumen di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka percaya rekomendasi dari teman dan keluarga dari pada bentuk iklan yang ada.

  1. Branding Perusahan / instasi yang meningkat
  2. Kredibilitas dan citra Perusahaan yang baik

Sebaliknya jika perusahaan TIDAK BERHASIL memberikan service Excellent akan terjadi :

  1. Pandangan Masyarakat menjadi Negatif saat ini era media Sosial
  2. Biaya menjadi lebih besar untuk mengembalikan kepercayaan
  3. Branding perusaha tidak berkembang
  4. Citra Perusahaan / instansi menjadi jelek

Sudahkan Perusahaan Menerapkan pelayanan Prima ? Sudahkan tim / karyawan memahami dan mampu melakukanya ?

Inilah kenapa Pelatihan Service Excellent Menjadi SANGAT PENTING sebagai awal dan penguatan membangun budaya Pelayanan Prima.

APA YANG AKAN DI PELAJARI ?

Materi Service Excellence dimana tujuan dan implementasi pelayanan prima atau service excellence dapat tercapai.

Apa saja yang akan di pelajari ?

Attitude

Pelanggan akan mendapatkan kesan pertama terhadap perusahaan melalui sikap dan perilaku karyawan yang ditemuinya

Ability

Tim anda memiliki kemampuan untuk komunikasi, selling dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan

Attention

Bentuk kepedulian dan mampu menggali kebutuhan, pertanyaan, hingga keluhan yang dimiliki oleh pelanggan

Appearance

Penampilan fisik maupun non-fisik yang mampu mencerminkan kualitas serta kredibilitas pelayanan kepada konsumen.

Accountability

memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan

Action

Berbagai tindakan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen

Affirmation

Meminimalisir pikiran negatif dan membuat diri berfikir positif, sehingga pelanggan juga meraskan vibrasi positif tersebut.

Sympathy

sebuah sikap dimana kita mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain atau biasanya kita sebut ‘Melayani dengan hati.

GAMBARAN SILABUS TRAINING

FUNDAMENTAL SERVICE EXCELLENCE

  • Kenapa Membangun Budaya Pelayanan ?
  • Perubahan itu kepastian
  • Pembeli bukan Raja “ bembeli adalah Bestie kita
  • Pelayanan membangun Kedekatan dengan pelanggan
  • Era budaya Viral & media sosial

PRINSIP MEMBANGUN BUDAYA PELAYANAN PRIMA

  • Apa itu service Excellence
  • Costumer & tim Enggament ( membangun kedekatan tim dengan pelanggan )
  • Level Pelayanan
  • Prinsip utama dalam membangun budaya Pelayanan Prima

COSTUMER BUKANLAH RAJA, COSTUMER ADALAH BESTIE KITA

  • Mengenali apa mau pelanggan
  • Costumer jurney – peta perjalanan pelayanan prima
  • Membangun budaya pelayanan yang sesui dengan visi
  • Tahapan awal membangun bidaya prima

LANGKAH MEMBANGUN BUDAYA PELAYANAN PRIMA

  • 4 Pilar dalam membangun budaya Pelayanan Prima
  • Membangun Tim Pelaynan Prima
  • Mengembangkan Standar Pelayanan Prima
  • Membangun Standar Fisik Pelayanan prima
  • Membangun Proses budaya Pelayanan

MEMBANGUN PRIBADI / TIM PELAYANAN PRIMA

  • Mulai dari Pribadi yang bahagia
  • Profesional looks – Penampilan Profesional
  • Attitude Pelayanan prima
  • Communication Skill – komunikasi Efektif
  • Membangun kesan pertama
  • Menekatkan kompetensi pelayanan Prima

WORKING BY HEART

  • Bekerja dengan bahagia & Cinta
  • Menjadi pribadi yang bahagia
  • Trauma healing kerja bahagia

KENAPA HARUS ADA TRAINING SERVICE EXCELLENCE ?

Pelatihan adalah sebuah kebutuhan, perubahan adalah sebuah tanggung Jawab, pelatihan di lakukan demi perubahan perilaku dan yang pertama kami perlu di ubah adalah sudut pandang seluruh tim dalam perusahaan/ instansi untuk membangun budaya pelayanan.

UBAH FIXED MINDSET MENJADI GROWTH MINDSET

Sangat penting sekali untuk di pahami untuk membangun budaya pelayanan jiwa pemimpin di bagian semua perusahaan/ instasi / divisi setiap orang memiliki peranan untuk meningkatkan pelayan prima

Segenap karyawan / tim perlu memliki pola pikir berkembang ( growth mindset )

“ Sebuah organisas hanya akan tumbuh sejauh orang orang di dalamnya menumbuhkan diri mereka sendiri “

OLAF LEWITZ

( Agile Coach & agile Leadership )

METODE PELATIHAN

ACTIVE LEARNING

“ Presentasi, Diskusi, Role Play “

Di kemas secara interaktif dan Fun sehingga pelatihan terasa hidup dan menyenang kan

PRESENTASI INTERAKTIF

Penyampaian materi, fakta, dan solusi disampaikan dengan jelas,manarik,sistematis dengan suasana santai dan menyenangkan

GAMES EXPERIENTIAL LEARNING & ICE BREAKING

Setiap diri kita pastinya suka bermain, kami kemas game game sebagai penguat materi pelatihan dan belajar dari aktiitas game dan selingan Ice Breaking untuk kembali me refresh pikiran dan tubuh agar kembali Fresh dan Fokus

DISKUSI INTERAKTIF DAN SIMULASI

Menguatkan pemahaman dengan latihan dan praktek dan memunculkan ide untuk di terapkan dalam pekerjaan.

TRAINER FASILITATOR

FAHIM AZIM, NLP,NCA

  • Certified Trainer NLP Coach Asosiasi Indonesia
  • Certified Trainer Neo NLP Society
  • Pendamping UKM – Badan Sertiikasi Nasional BNSP
Outbound Capacity Building Guci

Outbound Capacity Building Guci

Capacity Building Guci – Pengembangan kapasitas dan kualitas karyawan menjadi penting bagi perusahaan karena menjadi ukuran apakah perusahaan itu akan maju atau malah stagnan.

Cara-cara dalam pengembangan tersebut pun dapat dilakukan dengan informal maupun formal. Sebagian ilmuwan juga melihat pengembangan kapasitas sebagai capacity development atau capacity strengthening, mengisyaratkan suatu prakarsa pada pengembangan kemampuan yang sudah ada (existing capacity).

 Sementara yang lain lebih merujuk pada constructing capacity sebagai proses kreatif membangun kapasitas yang belum nampak (not yet exist) (Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS: 2010).

Dalam cara-cara informal kerap digunakan sebagai pengalian potensi, ciri khas, karakter, dan aktualisasi diri lainnya. Refresing dan membaur dengan outbound maupun liburan Bersama adalah solusi bagi karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan maupun Kesehatan perusahaan dalam bekerja.

Selain dari itu ujuan dari pengembangan kapasitas tentu agar individu, organisasi maupun juga sistem yang ada dapat dipergunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu maupun organisasi tersebut. Sehingga upaya pengembangan kapasitas dapat dilakukan pada siapa saja dan dimana saja sesuai dengan kebutuhannya, dalam konteks pembangunan, dimana dikenal pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan. Siapapun dapat melaksanakan upaya pengembangan kapasitas kepada siapapun  sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Apakan itu individu, kelompok, organisasi formal maupun non formal, institusi pemerintah maupun swasta dapat melakukan pengembangan kapasitas sepanjang prasyaratnya disepakati oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan manfaat dari kegiatan Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) dalam pengembangan sumber daya manusia menurut Schuler (1992), yaitu :

  1. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk. Dalam hal ini kegiatan pengembangan akan meningkatkan kinerja pegawai saat ini, yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif dan ditujukan untuk dapat mencapai efektivitas kerja sebagaimana yang diharapkan oleh organisasi.
  2. Meningkatkan produktivitas. Dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh tambahan ketrampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Dengan semikian diharapkan juga secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas kerjanya.
  3. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja. Dengan semakin banyaknya ketrampilan yang dimiliki pegawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemungkinan adanya perubahan yang terjadi dilingkungan organisasi. Misalnya bila organisasi memerlukan pegawai dengan kualifikasi tertentu, maka organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh Karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut.
  4. Meningkatkan komitmen karyawan. Dengan melalui kegiatan pengembangan, pegawai diharapkan akan memiliki persepsi yang baik tentang organisasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan komitmen kerja pegawai serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja yang baik.
  5. Mengurangi turn over dan absensi. Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya pengurangan tingkat turn over absensi. Dengan demikian juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi

Karena sifatnya yang fun dan seru, program outbound tidak hanya bisa bermanfaat untuk kantor atau perusahaan bisa jadi alternatif kegiatan seru yang pasti akan meningkatkan kekraban.

Sebagai tempat  yang sering dipilih sebagai destinasi tujuan untuk agenda liburan keluarga maupun outing kantor, Wisata guci adalah salah satu opsi bagi yang mau outbound maupun capacity building dengan bahagia.